JEPARA HERITAGE


 

 Kota Jepara: Kota Ukir dengan Warisan Penuh Makna

Jepara dikenal sebagai Kota Ukir yang terletak di pesisir utara Jawa Tengah. Selain terkenal dengan hasil kerajinan kayunya yang mendunia, Jepara juga menyimpan sejarah panjang yang sarat makna, mulai dari masa kerajaan, kolonial, hingga era kemerdekaan.



Asal Usul Nama Jepara

Nama "Jepara" diperkirakan berasal dari kata “Ujung Para” atau “Ujung Mara” yang berarti tempat di tepi laut. Hal ini wajar, karena sejak dulu Jepara memang menjadi kota pelabuhan yang ramai dan menjadi jalur perdagangan penting di wilayah Jawa. 


Jepara di Masa Kerajaan

Pada abad ke-16, Jepara berkembang pesat di bawah pemerintahan Ratu Kalinyamat, seorang ratu yang terkenal bijaksana, pemberani, dan dihormati. Di masanya, Jepara menjadi pelabuhan utama yang banyak disinggahi pedagang dari Asia hingga Eropa.
Selain itu, Jepara juga dikenal sebagai basis kekuatan maritim yang tangguh. Dari sinilah muncul armada laut yang sempat membantu perjuangan melawan penjajah Portugis di Malaka.


Jepara dan Perlawanan terhadap Penjajahan

Perlawanan rakyat Jepara terhadap penjajah tidak bisa dilepaskan dari sosok RA Kartini. Meskipun lebih dikenal sebagai pelopor emansipasi wanita, Kartini juga menjadi simbol perjuangan rakyat Jepara untuk mendapatkan pendidikan dan kesetaraan. Semangatnya hingga kini masih melekat erat dalam identitas kota ini. 



Jepara di Masa Kolonial 

Ketika VOC dan Belanda masuk ke Nusantara, Jepara tetap menjadi pelabuhan penting. Namun, aktivitasnya mulai menurun setelah pelabuhan Semarang dibuka dan dijadikan pusat perdagangan utama. Meski begitu, masyarakat Jepara terus mengembangkan sektor lain, salah satunya kerajinan ukir kayu yang hingga kini menjadi ciri khas kota ini. 

Jepara di Masa Kini

Kini, Jepara tidak hanya dikenal dengan mebel ukirnya yang mendunia, tetapi juga sebagai daerah wisata. Pantai Kartini, Karimunjawa, Benteng Portugis, hingga makam Ratu Kalinyamat menjadi destinasi yang menarik bagi wisatawan. Identitas Jepara sebagai kota sejarah tetap terjaga melalui berbagai peninggalan budaya dan tradisi masyarakatnya.





Komentar